"Untuk air yang mencapai atap rumah terjadi di sekitar stadion atau di belakang kantor Pemkot yang daerahnya memang rendah ditambah luapan air dari Sungai Gembong," kata Sekkota Pasuruan, Setyono.
Ia mengemukakan bahwa banyak warga di daerah itu terjebak di atap rumah. Petugas dari Pemkot Pasuruan tidak bisa bergerak untuk mengevakuasi warga karena mereka terjebak banjir dan tidak ada pelampung.
Mengenai korban jiwa akibat sengatan listrik, informasi di RSUD Pasuruan menyebutkan memang ada dua warga yang tersengat listrik, namun tidak meninggal dan saat ini sudah dipulangkan karena sudah dianggap sembuh.
Sebagian aktivitas perekonomian dan pemerintahan di Kabupaten dan Kota Pasuruan lumpuh. Hampir seluruh pasar, bank dan kantor pemerintahan terendam banjir yang hingga Kamis (31/1) pagi belum surut.
Menurut data yang diperoleh, sejumlah bank swasta dan pemerintah memutuskan berhenti operasi, di antaranya Bank Bukopin di Jalan Pahlawan, Bank BCA di Jalan Soekarno Hatta dan Bank BNI di Jalan Balaikota. Bank-bank itu rata-rata terendam satu meter.
Sementara itu, seluruh lantai I Kantor Pemerintah Kabupaten Pasuruan tenggelam. Pagar kantor yang berimpitan dengan bibir Sungai Gembong jebol diterjang arus sungai yang begitu deras. Kalau pun tidak jebol, kantor di Jalan Hayam Wuruk itu tetap tenggelam karena jaraknya terlalu dekat dengan sungai itu.
Sejumlah sekolah yang sebenarnya tidak sedang libur terpaksa meliburkan diri, karena terendam air sejak semalam. Sekolah ini berdampingan dengan Kantor Pemkab Pasuruan. Kantor Pemerintah Kota Pasuruan di Jalan Pahlawan pagi ini bernasib sama, tidak beroperasi, karena seluruh lantai pertamanya terendam.
Dilaporkan juga nyaris seluruh wilayah ini tidak dialiri listrik sejak semalam. Sedangkan suasana kota menjadi begitu mengerikan karena air mengalir sangat deras di jalan-jalan. Dari berbagai sudut kota terdengar kabar orang hanyut. Tetapi hingga sekarang belum ada satu pun yang ditemukan.
Kembali bencana bertandang ke bagian negeri ini. Sudah waktunya kekuatan disatukan dan kepedulian dinyatakan, untuk sigap saat bencana memberondong bangsa Indonesia di berbagai penjuru. Mari, ulurkan kasih dan kepedulian bagi mereka yang sedang ditimpa bencana.
Sumber : kompas.com